Selasa, 01 November 2016

KEJUJURAN 12

KEJUJURAN 12

Menyesal kemudian tak berguna,begitu kata pepatah. Tetapi apabila kita telah melakukan kesalahan dan dosa tanpa ada penyesalan maka kita akan merugi. 

Suatu hari ketika saya masih duduk di bangku SMA,saya meminta uang Study Tour ke Bali.dan menyerahkan sepucuk surat pemberitahuan yg berkaitan dg hal tersebut kepada orang tua. Tidak langsung dikasih,dan saya memakluminya karena uang untuk tour ke Bali relatif banyak. Baru beberapa hari menjelang keberangkatan,ibu saya memberi uang dimaksud. Itu juga saya tahu uang itu hasil dari meminjam saudara.

Beberapa hari setelah saya kembali dari Bali,kakak saya memperlihatkan surat dan sebuah stempel yg sama dengan cap pd surat pemberitahuan tour tersebut. Saya terperanjat.......'akal-akalan' saya terbongkar sudah........ Stempel itu adalah stempel MASINAL PRO STUDY yg saya bawa pulang ke rumah untuk menyetempel surat yang saya buat sendiri dan lupa saya biarkan menggeletak di kamar disamping mesin ketik. Saat itu saya memang termasuk Panitia "MOS" di sekolah.

Seketika itu saya minta maaf pada ibu.......tetapi uang itu telah habis untuk jalan-jalan bersama teman.......Astaghfirullahal'adziim ......

KEJUJURAN 11

KEJUJURAN 11

Semoga ungkapan pengalaman ini tidak begitu banyak yang membaca. Sebab kejadian yang melibatkan keluarga dan banyak teman yang mengetahui saat itu,sejujurnya tidak ingin 'orang lain' tahu.
Di usia muda saat itu,saya adalah ketua karang taruna di kampung. Banyak kegiatan,termasuk ronda kamling. Saya sebagai komendir ronda dengan salah satu anggotanya adalah paman saya yang usianya nyaris sebaya (selisih satu tahun lebih tua).
'Tabiat' saya ketika giliran ronda pada jam 9-an malam Minggu,saya ijin kepada anggota dengan alasan tertentu. Padahal sebenarnya saya sempatkan apel ke rumah janda muda. Saat saya pamit dg alasan mau bertemu ketua RT,paman saya belum nampak di pos ronda. Singkat cerita saya berada dihalaman rumah si doi. Tapi betapa terperanjatnya ketika saya hendak masuk rumah didepan pintu ada sepasang sepasang sandal yang saya hafal betul pemiliknya.
Dada bergemuruh.....jantung seakan loncat dari tubuh......perasaan marah, kecewa dan gelisah bercampur dengan lemas lunglai dan nafas ngos...ngos..... Bukan akal Sang Ketua kalau tidak bisa mengatasi masalah itu. Saya melangkah ke rumah tetangga dan saya pukul kentongan sekeras-kerasnya. Sambil jalan mengendap ke samping rumah si doi,saya lempari rumah tetangga dg kerikil. Orang-orang pada keluar termasik paman saya berlairian menuju sumber bunyi. Kesempatan itu saya pergunakan untuk menyelinap masuk lewat pintu rumah si doi yg masih terbuka tanpa orang melihat. Jeklek....!!! saya kunci dari dalam.......
"Ngos......ngoooossss......nggggooooossssss......." Sampai itu dulu kejujuranku. Jangan bilang sama paman saya ya,karena anaknya teman di FB....

KEJUJURAN 10

KEJUJURAN 10

Kali ini saya mencoba serius dengan pengalaman masa lalu sahabat karib sebagai bentuk KEJUJURAN karena saya terlibat didalamnya. The Best Pratice sahabat saya yang belakangan ini mengklarifikasi kisahnya di akun WA-nya. Salah satunya saya copas dengan seijinnya. 

Janti Sikumbang
11 Maret pukul 8:46 · 
Tak dapat aku bicara banyak. Kamu sungguh menggugah masa lalu yang telah lama hilang. Lewat dunia maya kamu muncul. Kemunculanmu mengundang tanda tanya dan segudang teka-teki yang hingga detik ini tak mampu kujawab. Meminta nomor telepon......meminta pin bb.....itu kamu lakukan dengan perantara teman kita. Ini sungguh ruwet dan banyak menyita pemikiran. Kita sudah sama-sama menjadi orang tua dari anak-anak kita masing-masing. Mungkinkah ini suatu ujian....? Bahkan ketika kamu minta bicara walau via telepon,aku tak sanggup....belum sanggup bicara, belum sanggup mendengar kata-katamu yang sekian puluh tahun menghilang. Katamu mau minta maaf atas sejarah masa lalu. Tak perlu lah itu.....sebab itu bukan kesalahan. Wajar kebersamaan saat remaja belum tentu ada ketersambungan dengan sebuah impian...pernikahan. Itu keputusan kita dulu, Walau kau yang mengawali keinginan itu,toh kita setujui itu. Kemarin lewat bbm kau bilang ingin menangis.....kau menjauh dari 'pendamping' dan anak-anak....kau tumpahkan air mata. Itu katamu,dan aku mempercayai itu. hari ini detik ini....aku masih bertanya-tanya,walau aku sedikit tahu jalan cerita hidupmu setelah kita terpisah dulu. Namun sebenarnya apa yang terjadi didalam hatimu saat ini...(?). Kenapa dada ini terasa bergetar dan panas..... keputusanku jangan sekarang kau bicarakan itu. Aku belum siap.
salam untuk keluargamu...untuk anak-anakmu....mudah-mudahan mereka baik-baik saja. Tak perlu merasa bersalah hingga ada permintaan maaf. Semua kekeliruan yang menimbulkan ada dosa sudah kumaafkan. Kau tak tahu bahwa ini adalah ungkapan lahir batin yang tak mungkin kau baca. Hal ini aku minta maaf......
dari seorang yang pernah bersamamu. Jingo Sikumbang.

KEJUJURAN 9

KEJUJURAN 9

Seperti biasa kami berkeliling kampung saat giliran ronda malam. Usai ambil jimpitan,kami 'jlang' lagi menyusuri rumah warga diluar wilayah RT. Saat itu tengah mlm,kami berempat sedianya mau bertandan di rumah seorang (ngerti dewek). Ketika temanku mengetuk pintu,tak terdengar apapun dr dalam. Giliran teman yg satu lg maju,yg terdengar hy desahan dan erangan perempuan dr sudut kamar. Setelah sekian lama....aku maju dan kugedor jendela....dan berhasil ada suara perempuan setengah berteriak dari dalam kamar.
"Lha pada kebangeten temen.......mamake ora nengumah!!! Mau lunga karo Om Dar. Wengi2 koh pd ngganggu wong turu bae....! Tek omongna ninine ngko!!! Kye maning....(jan wela2 nyebut jeneng) tek omongna mboke ko mengko!!"
Sejak saat itu saat jadwal ronda sy medagrog saja di Pos Kamling.