KEJUJURAN 11
Semoga ungkapan pengalaman ini tidak begitu banyak yang membaca. Sebab kejadian yang melibatkan keluarga dan banyak teman yang mengetahui saat itu,sejujurnya tidak ingin 'orang lain' tahu.
Di usia muda saat itu,saya adalah ketua karang taruna di kampung. Banyak kegiatan,termasuk ronda kamling. Saya sebagai komendir ronda dengan salah satu anggotanya adalah paman saya yang usianya nyaris sebaya (selisih satu tahun lebih tua).
'Tabiat' saya ketika giliran ronda pada jam 9-an malam Minggu,saya ijin kepada anggota dengan alasan tertentu. Padahal sebenarnya saya sempatkan apel ke rumah janda muda. Saat saya pamit dg alasan mau bertemu ketua RT,paman saya belum nampak di pos ronda. Singkat cerita saya berada dihalaman rumah si doi. Tapi betapa terperanjatnya ketika saya hendak masuk rumah didepan pintu ada sepasang sepasang sandal yang saya hafal betul pemiliknya.
Dada bergemuruh.....jantung seakan loncat dari tubuh......perasaan marah, kecewa dan gelisah bercampur dengan lemas lunglai dan nafas ngos...ngos..... Bukan akal Sang Ketua kalau tidak bisa mengatasi masalah itu. Saya melangkah ke rumah tetangga dan saya pukul kentongan sekeras-kerasnya. Sambil jalan mengendap ke samping rumah si doi,saya lempari rumah tetangga dg kerikil. Orang-orang pada keluar termasik paman saya berlairian menuju sumber bunyi. Kesempatan itu saya pergunakan untuk menyelinap masuk lewat pintu rumah si doi yg masih terbuka tanpa orang melihat. Jeklek....!!! saya kunci dari dalam.......
"Ngos......ngoooossss......nggggooooossssss......." Sampai itu dulu kejujuranku. Jangan bilang sama paman saya ya,karena anaknya teman di FB....
Semoga ungkapan pengalaman ini tidak begitu banyak yang membaca. Sebab kejadian yang melibatkan keluarga dan banyak teman yang mengetahui saat itu,sejujurnya tidak ingin 'orang lain' tahu.
Di usia muda saat itu,saya adalah ketua karang taruna di kampung. Banyak kegiatan,termasuk ronda kamling. Saya sebagai komendir ronda dengan salah satu anggotanya adalah paman saya yang usianya nyaris sebaya (selisih satu tahun lebih tua).
'Tabiat' saya ketika giliran ronda pada jam 9-an malam Minggu,saya ijin kepada anggota dengan alasan tertentu. Padahal sebenarnya saya sempatkan apel ke rumah janda muda. Saat saya pamit dg alasan mau bertemu ketua RT,paman saya belum nampak di pos ronda. Singkat cerita saya berada dihalaman rumah si doi. Tapi betapa terperanjatnya ketika saya hendak masuk rumah didepan pintu ada sepasang sepasang sandal yang saya hafal betul pemiliknya.
Dada bergemuruh.....jantung seakan loncat dari tubuh......perasaan marah, kecewa dan gelisah bercampur dengan lemas lunglai dan nafas ngos...ngos..... Bukan akal Sang Ketua kalau tidak bisa mengatasi masalah itu. Saya melangkah ke rumah tetangga dan saya pukul kentongan sekeras-kerasnya. Sambil jalan mengendap ke samping rumah si doi,saya lempari rumah tetangga dg kerikil. Orang-orang pada keluar termasik paman saya berlairian menuju sumber bunyi. Kesempatan itu saya pergunakan untuk menyelinap masuk lewat pintu rumah si doi yg masih terbuka tanpa orang melihat. Jeklek....!!! saya kunci dari dalam.......
"Ngos......ngoooossss......nggggooooosss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar