Selasa, 01 November 2016

KEJUJURAN 10

KEJUJURAN 10

Kali ini saya mencoba serius dengan pengalaman masa lalu sahabat karib sebagai bentuk KEJUJURAN karena saya terlibat didalamnya. The Best Pratice sahabat saya yang belakangan ini mengklarifikasi kisahnya di akun WA-nya. Salah satunya saya copas dengan seijinnya. 

Janti Sikumbang
11 Maret pukul 8:46 · 
Tak dapat aku bicara banyak. Kamu sungguh menggugah masa lalu yang telah lama hilang. Lewat dunia maya kamu muncul. Kemunculanmu mengundang tanda tanya dan segudang teka-teki yang hingga detik ini tak mampu kujawab. Meminta nomor telepon......meminta pin bb.....itu kamu lakukan dengan perantara teman kita. Ini sungguh ruwet dan banyak menyita pemikiran. Kita sudah sama-sama menjadi orang tua dari anak-anak kita masing-masing. Mungkinkah ini suatu ujian....? Bahkan ketika kamu minta bicara walau via telepon,aku tak sanggup....belum sanggup bicara, belum sanggup mendengar kata-katamu yang sekian puluh tahun menghilang. Katamu mau minta maaf atas sejarah masa lalu. Tak perlu lah itu.....sebab itu bukan kesalahan. Wajar kebersamaan saat remaja belum tentu ada ketersambungan dengan sebuah impian...pernikahan. Itu keputusan kita dulu, Walau kau yang mengawali keinginan itu,toh kita setujui itu. Kemarin lewat bbm kau bilang ingin menangis.....kau menjauh dari 'pendamping' dan anak-anak....kau tumpahkan air mata. Itu katamu,dan aku mempercayai itu. hari ini detik ini....aku masih bertanya-tanya,walau aku sedikit tahu jalan cerita hidupmu setelah kita terpisah dulu. Namun sebenarnya apa yang terjadi didalam hatimu saat ini...(?). Kenapa dada ini terasa bergetar dan panas..... keputusanku jangan sekarang kau bicarakan itu. Aku belum siap.
salam untuk keluargamu...untuk anak-anakmu....mudah-mudahan mereka baik-baik saja. Tak perlu merasa bersalah hingga ada permintaan maaf. Semua kekeliruan yang menimbulkan ada dosa sudah kumaafkan. Kau tak tahu bahwa ini adalah ungkapan lahir batin yang tak mungkin kau baca. Hal ini aku minta maaf......
dari seorang yang pernah bersamamu. Jingo Sikumbang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar